di jalan setapak, kita berjalan, sesekali tersuruk
sesekali di antara kita ada jarak.
Kita tenggelam di antara daun basah daun kering berserak
kita tenggelam - bahkan pagar di sisi taman tidak dapat kulihat
dadaku penuh daun. Daun basah daun kering, hingga sesak.
Hingga terbatuk.
Kau - saat ini berada tiga meter di depanku - berujar serak:
"Coba kau kunyah dan sesapi. Jalan yang kita lewati sungguhlah manis."
Aku adalah pria yang dibuntuti oleh banyak keluhan
aku takut jika kita berjalan bersama, jika suatu saat kita berjarak
keluhan-keluhan itu akan berganti mengikutimu
dan menguburmu dengan daun kering daun basah.
Untuk H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar