Dalam saput kelam malam
hanya hitam dari awal ke ujung.
Terima kasih! Siapapun Kau entah
atas jiwaku yang tiada terjajah
dalam cengkeram keadaan:
gidik tangis aku tak akan.
Dihajar kesempatan:
sirah berdarah, namun tunduk tak akan.
Di atas loka murka dan duka
samar ngeri bayang menghitam.
Wahai Kala yang mengancam!
Lihat, dan lihatlah! Aku tak gentar.
Tak acuh sempit pintu terbuka
tak peduli deras dera kuterima.
Akulah tuan bagi takdirku
Akulah nahkoda dalam sukmaku.
William Ernest Henley
Diterjemahkan secara bebas oleh Rilis Eka Perkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar