Senin, 08 Agustus 2016

Catatan Gemintang dan Perjudian

Aku ingin mencoba menjawab Bung Asra yang menanyakan sekaligus menggugat sebuah kutipan dari kakak sealmamaternya yang kebetulan lumayan dikenal di negara ini. Kutipan itu berbunyi: Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang, yang menurut si Bung  pragmatik hipokrit sefti.

Tautan dari gugatan tadi: http://kehendaklah.blogspot.co.id/2016/07/ketika-aku-hendak-berhenti-bertanya_31.html

Berikut jawabku:  Kalau bintang-bintang sigap menangkap dan memeluk hangat ketika kau jatuh, tak mengapa. Sayangnya kau lebih sering tidak bisa menjaminnya. Bagaimana jika mereka keasyikan menghitung orang yang masih di bumi dan alpa menangkamu?
Bagaimana jika yang menangkapmu asteroid? Planet Namek? Planet Kera?
Lebih celaka lagi, bagaimana jika yang menangkap justru hantu dari bintang-bintang yang almarhum: Black hole? Supernova? Bisa koit kau.
Atau bagaimana jika ternyata yang kau bilang benar, betapa panasnya bintang-bintang itu? Koit lagi, almarhum.
Bagaimana jika ternyata kehampaan-lah yang menangkapmu, meremasmu hingga lumat?

Masih ada harapan, namun sayangnya kau tak bisa benar-benar memastikan apapun.
Sungguh celaka hidup ini, bahkan lintang gemintang pun mengajakmu berjudi.

***

Ah sudahlah. Aku bukan kampus yang selalu punya jawaban untuk segala pertanyaan.  Kita cuma bisa berbuat dan berbuat lagi.


Bandung, 8 Agustus 2016 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar