Pernahkah kautanyakan pada larik-larik sajak:
untuk siapakah diksinya yang gembur dibajak?
Inilah ladang sajakku.
Kusiram air mata, kupupuk duka
agar di akhir musim aku bahagia:
Dari sela larik-lariknya akan kupanen makna.
Bandung, 3.03 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar