Rabu, 14 Oktober 2015

Cermin

dan di hadapan cermin
kau belah wajahmu
pecahan beling menyayat dingin.

dari belahan cermin tidak muncul wajah tuhan. pun wajah setan.

dan sekarang, wajahmu tinggal pekarangan kosong
(mungkin esok) tuhan dan setan tertawa
berpesta pora di atasnya
sementara di cermin cekung wajahku terkungkung
matamu yang kosong itu ternyata cekung.


Aku? Kubelah cermin karena tak kutemukan wajahku padanya.

Banyak meminjam kepada God Bless. Bandung, 00.25 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar