Sabtu, 11 Juli 2015

Kau Membunuhku Semalam!

Kau membunuhku semalam!

Paling tidak tiga atau empat kali kau melakukannya.
Kau menyuguhiku kata-kata kebanyakan gula
sedang kauminta paksa daging dan darah dan kata-kataku
yang kehabisan nafasnya.

Mulutmu, seperti juga kau sendiri, memang tidak pernah menginginkan (dan juga menyadari akan adanya) kematian apapun.
Tapi membiarkanmu tanpa dosa, apakah adil?
Sedang mayatku tergolek, kata-kata(mu) dan pujian(mu) dalam menghunjam,
lebih tajam dari diabetes.

Ya, kaulah yang membunuhku semalam!
Lima atau enam kali aku berteriak minta tolong - tanpa didengar - sebelum akhirnya mati kehabisan akal sehat.

Kereta Api Malabar Express, 5 Juli 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar